tunangan sombong EXO tidak boleh lari
  • Benar saja, begitu Lin Chuxia membuka pintu, sesuatu terbang. Meskipun dia bersembunyi sebentar, sebuah lubang kecil terpotong di wajahnya, dan butiran darah muncul. Namun, dia hanya dengan lembut menghapusnya bahkan tanpa mengerutkan alisnya. Ayah sepertinya sudah keluar, dan ibu tidak punya siapa-siapa untuk dimarahi, jadi dia melampiaskan semua amarahnya padanya, menggunakan segala macam kata-kata jelek untuk melecehkannya.
  • Lin Chuxia hanya berdiri diam dan menahannya. Setelah sekian lama, ibunya bosan memarahi. Dia mengambil dompetnya dan keluar untuk bermain mahjong. Pintu dibanting tertutup, dan ruangan itu kembali hening aneh. Lin Chuxia jatuh ke tanah tanpa tenaga. Ketika anak-anak lain kembali ke rumah, akan selalu ada orang tua yang hangat datang untuk meminta kehangatan, dan akan ada makanan harum menunggu mereka. Sedangkan dia, hanya omelan dan kompor dingin yang menyambutnya.
  • Dia berdiri, menemukan sekantong mie instan dan memakannya, lalu membersihkan kekacauan di kamar, dan kembali ke kamarnya untuk berbaring.
  • Di luar sudah gelap, dan dia meringkuk di tempat tidur, tanpa menyalakan lampu, meringkuk dengan cara kuno. Dia memeluk dirinya sendiri, dan di dalam dan di luar gelap, seperti hidupnya yang putus asa.
14
Keputusasaan