☺
Di tahun kedua sekolah menengah, mereka adalah pasangan. Mereka akan pulang bersama setiap hari, dan dia selalu mentolerir semua emosi kecilnya. Setiap hari bersamanya, dia sangat bahagia setiap hari, bahagia seolah-olah ada gelembung merah muda di sekelilingnya. ☺
Ini mungkin pada waktu yang tepat, pada usia yang tepat, dengan orang yang tepat, dia selalu percaya
Suatu hari, gadis itu bertanya kepada anak laki-laki itu.
"Kau menyukaiku padahal aku baik. Kau sangat peduli, tapi kau tetap berpura-pura tidak peduli
Anak laki-laki tampan di depannya masih sedikit malu-malu. Dia merenung sejenak, dan kemudian matanya yang jernih bertemu dengan sepasang mata lainnya. Sudut mulutnya mengerucut ringan, dan alisnya tersenyum
Dia menjawab dengan ringan:
"Bukannya kamu baik" Mata anak itu melayang jauh
Hatiku tenggelam
Kulihat orang di depanku tiba-tiba menaikkan alisnya melihat gadis berpenampilan melankolis itu,
"Kamu yang aku suka?"
Kerangka waktu yang membeku di momen indah ini
Suasana hati tiba-tiba lega di sini
Aku menabrak angin musim semi. ☺
Dan apa yang terjadi?
Kemudian, dia diterima di buku kedua, dan anak laki-laki itu pergi ke luar negeri untuk belajar. Tak satu pun dari mereka menyebutkan putus, jadi mereka putus.
Alih-alih memilih karir yang dia kuasai, dia memilih menjadi pramugari. Akhirnya suatu hari, mereka bertemu secara tidak sengaja di pesawat.
Dia bertanya dengan kaget
"Bagaimana kamu bisa menjadi pramugari?" Dia masih tersenyum, tapi dia jauh lebih stabil daripada tahun-tahun sebelumnya
Dia menjawab
"Aku sedang menunggu seseorang. Kuharap dia akan menemuiku saat pertama kali kembali ke China."
Sebaliknya, dia memperkenalkannya kepada istri dan anak-anaknya
Mungkin ini takdir, takdir akan memisahkan kita pada akhirnya