Daniar Tuan Arjun memang bersikap dingin pada semua istrinya dia juga tidak pernah memanggil istrinya ke paviliun nya. Nyonya Nike selalu berusaha menarik perhatian tuan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Namun itu sia-sia
Nyonya Dinda Apakah semenjak menikahi mbak Nike dan istri yang lain belum pernah di sentuh nya sama sekali?
Daniar Gosip yang beredar memang seperti itu, entah mengapa
Nyonya Dinda Pria tua itu lebih tepat di sebut kulkas dua pintu bukan?
Daniar Jangan kamu berbicara seperti itu Dinda
Nyonya Dinda Kenapa memangnya Daniar?
Daniar Nanti aku takut kalau ada yang mendengarnya Dinda
Nyonya Dinda Ups maaf hehe. Ya sudah yuk kita pergi dari sini
Dinda menarik tangan Daniar untuk segera pergi dari sana. Sedangkan di paviliun milik Nike sangat kesal dan membanting semua barang yang ada di meja rias nya.
Nyonya Dinda Haaaaggghhhh.. Mengapa? Mengapa kau tidak pernah melihatku Arjun? Aku ini istrimu bukan boneka mu. Aku istri yang juga butuh perhatianmu. Untuk apa aku bergelimang harta di sini kalau kasih sayangmu tidak bisa ku dapatkan. Kenapa?!
Di malam hari Dinda tidak bisa tidur lalu berjalan ke arah jendela dan kemudian dia melihat lampu masih menyala di salah satu ruangan yang ada di sana. Dinda juga memikirkan pohon rambutan yang dia panjat tadi pagi.
Nyonya Dinda Kenapa di sana lampunya masih menyala? Bukankah itu adalah ruang perpustakaan? Siapa orang iseng yang membaca tengah malam begini?
Nyonya Dinda Oh ya ngomong ngomong apa kabarnya pohon rambutan tadi pagi itu ya? Aku bahkan belum sempat mencicip rasa manisnya buah rambutan itu?
Diam-diam Dinda keluar dari paviliun nya dan pergi menuju ke pohon rambutan yang tadi pagi di lihatnya.
Nyonya Dinda Hah?? Gila?!
Dinda begitu terkejut pohon rambutan itu tidak berada di sana.
Nyonya Dinda Kulkas dua pintu itu menebang nya. Aaarggghhh..
Dinda juga melirik ke arah perpustakaan. Berjalan mengendap-endap. Dia sangat penasaran siapa yang berada di sana.
Kriieeettt.. Dengan hati-hati Dinda menutup kembali pintu perpustakaan itu setelah dia membukanya.
Nyonya Dinda Eh tidak ada siapa pun di sini. Mengapa lampunya masih menyala?
Dinda tidak berjumpa dengan seseorang di perpustakaan itu. Dia juga memutuskan untuk berkeliling melihat-lihat sebentar sebelum kembali ke paviliun.
Nyonya Dinda Eeeuuuhhh.. Buku apa ini? Tidak ada novel atau apalah gitu. Majalah dewasa misalnya yang hot hot. Hehe
Dinda tersenyum terlihat begitu mesum.
Dug.. Dinda menoleh saat terdengar benda terbentur.
Nyonya Dinda Hantu? Siapapun itu? Tolong maafkan aku, aku tidak bermaksud mengganggu hanya membantu untuk mematikan lampunya saja baru setelah itu saya akan segera pergi dari sini
Lalu kemudian Dinda menghampiri meja yang ada di perpustakaan itu dan Dinda juga menemukan majalah dewasa di sana.
Nyonya Dinda Eh apa ini? Siapa yang membaca majalah dewasa di sini? Tapi gambar ini. OMG
Mulut Dinda menganga saat melihat banyak gambar wanita yang menggunakan pakaian seksi begitu menggoda itu.
Nyonya Dinda Pasti dia seorang pria. Hahaha dia pasti sudah kabur saat aku datang. Dasar pria mesum
kata Dinda tidak sadar kalau ada sepasang mata yang sedang mengawasi semua gerak-geriknya.
Tuan Arjun SaputraApa kamu menikmati juga gambar-gambar itu?
ternyata tuan Arjun lah yang sedang berada di sana.
Dinda mengangkat wajahnya ke atas, kini wajahnya dan wajah tuan Arjun begitu dekat jaraknya. Tuan Arjun terdiam saat melihat wajah Dinda, karena ini adalah pertama kalinya dia bertatapan muka dengan wanita sedekat itu.
Deg.. Deg.. Deg..
Dinda dengan jelas bisa mendengar detak jantung tuan Arjun yang berdetak dengan kencang.
Tuan Arjun SaputraSedang apa kamu di sini? Ini adalah perpustakaan pribadiku. Oh ya satu lagi apakah kamu sangat menikmatinya ya?
Dinda tersadar dan tidak sengaja menjatuhkan majalah dewasa itu. Kemudian Dinda kembali ke paviliun nya.
Tuan Arjun SaputraKamu setan kecil yang selalu membuat masalah
kata Arjun setelah Dinda pergi keluar dari perpustakaan pribadinya itu.
Tuan Arjun SaputraKamu terus awasi dia Rendi. Jangan sampai dia terluka sedikit pun
kata Rendi patuh.
Rendi adalah orang kepercayaan tuan Arjun yang sangat setia padanya.
Keesokan harinya Daniar membangunkan Dinda lebih pagi karena Daniar menerima kabar kalau nyonya besar akan datang berkunjung ke kediaman tuan Arjun.
Memang sejak menikah tuan Arjun jarang berkunjung ke kediaman orang tuanya bahkan hampir tidak berkunjung sama sekali.
Daniar Dinda bangun, Dinda ayo bangunlah cepat
Nyonya Dinda Em ini jam berapa memangnya Daniar?
Daniar Jam empat pagi Dinda, ayo cepat bangun dan mandilah
Nyonya Dinda Hoaaammm masih pagi Daniar nanti saja kamu bangunkan aku kembali ya
Daniar Tidak bisa Dinda, karena nyonya besar akan berkunjung ke kediaman ini
Nyonya Dinda Nyonya besar, nyonya besar itu siapa Daniar?
tanya Dinda yang belum mengetahui kalau nyonya besar adalah ibu mertuanya.
Daniar Nyonya besar bernama Clarissa, beliau adalah ibu dari tuan Arjun Saputra, Dinda
jawab Daniar sedikit menjelaskan siapa itu nyonya besar pada Dinda.
Nyonya Dinda Ibu dari tuan Arjun, berarti itu adalah ibu mertuaku dong?
Daniar Iya Dinda makannya cepat bangun dan sambutlah beliau dan sarapan bersama dengan beliau hari ini
Nyonya Dinda Ba-baiklah aku akan bangun sekarang
kata Dinda dengan mata yang masih ia pejamkan karena masih mengantuk.
Sementara itu nyonya besar masih berada di kediamannya untuk bersiap bertemu dengan anaknya dan semua menantunya.
Nyonya Clarissa / nyonya besarHari ini aku akan mengunjungi kediaman anakku, ada beberapa hal yang ingin aku bahas dengannya
Bodyguard Permisi nyonya besar mobil sudah siap
kata salah satu abdi dalem di kediaman nyonya besar.
Nyonya Clarissa / nyonya besarBaik, tunggu dulu sebentar lagi saya akan segera turun
Bodyguard Baik nyonya besar, saya pamit undur diri, permisi nyonya besar.
kata salah satu abdi dalem itu yang pamit pergi meninggalkan nyonya besar di kamarnya.
Tak beberapa lama mobil yang di tumpangi oleh nyonya besar melaju ke kediaman tuan Arjun.
Di kediaman tuan Arjun para istrinya sudah keluar dari paviliun berkumpul di gedung utama kediaman tuan Arjun, kecuali Dinda yang masih siap-siap di paviliun nya.
Nyonya besar pun tiba di kediaman tuan Arjun. Melihat nyonya besar tiba di kediaman ketiga istrinya sudah menyambut kedatangannya, kecuali Dinda yang masih dalam perjalanan menuju ke gedung utama.
Sesampainya di gedung utama Dinda segera menyambut nyonya besar atau ibu mertuanya, nyonya besar bingung dan akhirnya bertanya tentang Dinda.
Rupanya nyonya besar tidak mengetahui pernikahan keempat tuan Arjun. Nyonya besar juga berharap setelah ini akan memiliki seorang cucu, itulah sebenarnya alasan nyonya besar ke kediaman tuan Arjun.
Nyonya Dinda Permisi, maaf saya terlambat datang untuk menyambut nyonya besar
kata Dinda yang baru saja sampai di gedung utama.
Nyonya Clarissa / nyonya besarIya tidak apa, siapa dia Arjun. Mengapa ibu baru melihatnya?
Tuan Arjun SaputraDinda namanya ibu, dia adalah istri keempat ku
Nyonya Clarissa / nyonya besarApa!! Dia istrimu juga, jadi sekarang kamu sudah mempunyai empat orang istri, Arjun? Kenapa tidak di kabari?
Tuan Arjun SaputraSudahlah ibu jangan berdebat di sini. Sarapan sudah siap mari kita kemeja makan ibu, kita sarapan bersama
Nyonya Clarissa / nyonya besarBaiklah, nanti sebelum sarapan ibu ingin membicarakan sesuatu padamu
Tuan Arjun SaputraBaiklah ibu, ayo kita ke meja makan
Nyonya Clarissa / nyonya besarDinda, kamu duduk di samping ibu ya
Nyonya Dinda Baik nyonya besar
Nyonya Clarissa / nyonya besarJangan panggil aku nyonya besar Dinda. Aku ini ibu mertuamu dan kamu adalah istri anakku. Nyonya besar adalah panggilan ku untuk para abdi dalem saja
Nyonya Dinda Baik nyonya bes.. Eh maksud saya ibu
Nyonya Clarissa / nyonya besarNah begitu. Ayo sekarang kita sarapan
ajak nyonya Clarissa.