Istri Kecil CEO Dingin
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Berapa usia mu?
  • Daniar
    Daniar
    20 tahun nyonya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Benarkah? Apa kau tau kita ini seumuran tau bahkan kamu beda setahun dariku, jadi kamu tidak perlu memanggilku nyonya oke?
  • Daniar
    Daniar
    Tidak bisa ini sudah peraturan saya nyonya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kamu ini
  • Dinda kesal saat abdi dalem itu menolak perintahnya.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Oh iya aku ingin bertanya tentang tuan Arjun, tuan Arjun Saputra itu orangnya seperti apa sih?
  • Daniar
    Daniar
    Dia orangnya tegas dan saya harap nyonya jangan berbuat masalah dengannya juga menyinggung nya atau nanti nyonya akan di hukum
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Di hukum, termasuk di ceraikan begitu?
  • Daniar
    Daniar
    Hush nyonya jangan bicara begitu, tuan Arjun tidak akan menceraikan istrinya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kenapa begitu?
  • Daniar
    Daniar
    Karena setiap yang datang kesini, jika ingin keluar dari tempat ini harus dalam keadaan tidak bernyawa
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Benarkah?
  • Daniar
    Daniar
    Ya Tuhan mulutku ini
  • Daniar menampar mulutnya sendiri.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kamu!!
  • Dinda mencegah Daniar menampar mulutnya.
  • Daniar
    Daniar
    Maaf nyonya seharusnya saya tidak berbicara hal buruk pada nyonya. Silahkan nyonya hukum saya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Aku tidak sejahat itu
  • Daniar
    Daniar
    Ku mohon nyonya untuk tidak memasukan ke dalam hati tentang perkataan saya tadi
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kamu tenang saja santai saja
  • Dinda menepuk pundak Daniar.
  • Dinda sudah selesai dan seperti boneka Dinda hanya bisa pasrah saat Daniar mencoba melayaninya mulai dari memakaikan pakaiannya, memakaikan make-up, mengeringkan rambutnya dan yang lainnya.
  • Daniar
    Daniar
    Sebentar lagi makan malam sudah siap nyonya akan bergabung dengan tuan Arjun dan para istri yang lain
  • Mata Dinda seketika terbelalak, ia tidak bisa membayangkan akan duduk di meja yang sama dengan pria itu dan tentu saja dengan para madunya juga.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Bagus make-up nya tipis dan tidak terlalu menor atau tebal
  • Dinda memang suka berdandan sederhana, Dinda juga tidak tertarik untuk menarik perhatian pria tua itu.
  • Kemudian Dinda keluar dari paviliun nya menuju ke meja makan di pandu oleh Daniar. Dinda sampai saat ketiga madunya sudah sampai duluan. Ketiga wanita itu memandangi Dinda dengan tatapan aneh sekarang.
  • Nyonya Nike
    Nyonya Nike
    Kamu duduk di samping Nurma
  • perintah Nike mengatur tempat duduk Dinda.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Baik
  • Berbeda dengan Nike dan Nurul yang sangat sinis, Nurma terlihat lebih bersahabat bagi Dinda. Dia tersenyum saat Dinda menduduki bangku kosong di sebelahnya.
  • Nyonya Nike
    Nyonya Nike
    Kita duduk berdasarkan status. Istri pertama dan istri kedua duduk di samping tuan Arjun. Sementara istri ketiga dan keempat mengikuti saja
  • Nike nampak menekankan perbedaan status mereka.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Baik
  • kata Dinda patuh.
  • Nyonya Nurma
    Nyonya Nurma
    Dinda, kamu sepertinya tidak suka menarik perhatiannya ya?
  • Nurma memulai percakapan.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Iya mbak, Dinda tidak terbiasa dengan riasan
  • Nyonya Nurul
    Nyonya Nurul
    Apa kamu tidak ingin mendapat kasih sayang dari tuan Arjun? Kami bahkan merias diri semenarik mungkin untuk menarik perhatian dari tuan Arjun. Tapi kamu?
  • Nurul menyela.
  • Nyonya Nike
    Nyonya Nike
    Baguslah kamu masih sadar diri. Setidaknya aku hanya bersaing dengan dua orang saja
  • kata Nike angkuh.
  • Percakapan mereka terhenti saat salah satu seorang pengawal datang. Ketiga istri tuan Arjun segera bergegas berdiri untuk menyambut kedatangan suami mereka. Sementara Dinda hanya mengikutinya saja, karena ia belum sepenuhnya mengerti.
  • Klotak.. Klotak.. Klotak..
  • Terdengar suara sepatu melangkah masuk ke ruang makan, seorang pria gagah dan tampan datang dengan angkuh.
  • Dinda seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Bukan pria tua seperti yang dia kira. Dia terlihat seperti seseorang yang sempurna. Dinda menelan ludahnya sendiri. Belum pernah ia melihat pria yang semenarik itu.
  • Nyonya Nike
    Nyonya Nike
    Selamat malam tuan
  • Nyonya Nurul
    Nyonya Nurul
    Selamat malam tuan
  • Nyonya Nurma
    Nyonya Nurma
    Selamat malam tuan
  • kata ketiga istri dengan kompak. Dinda hanya menunduk saat tuan Arjun melirik kearahnya karena tidak menyambutnya.
  • Tuan Arjun Saputra
    Tuan Arjun Saputra
    Duduklah
  • kata tuan Arjun.
  • Keempat istrinya dengan patuh mengambil tempat duduk masing-masing. Makan malam telah selesai tuan Arjun segera pergi setelah selesai menyantap hidangannya, semua istri akhirnya kembali ke paviliun mereka masing-masing. Tak terkecuali Dinda.
  • Keesokan harinya Dinda bangun pagi-pagi sekali dan kemudian berjalan-jalan di sekitar kediaman lalu Dinda bertemu dengan Nurma. Nurma yang melihat Dinda menggandeng tangannya untuk ikut ke paviliun menemaninya minum teh.
  • Setelah meminum teh bersama dengan Nurma, Dinda kembali ke paviliun nya, namun pandangan matanya terhenti pada sebuah pohon rambutan di halaman belakang gedung utama.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Itu rambutan?
  • tunjuk Dinda.
  • Daniar
    Daniar
    Benar nyonya tapi itu.. Ah nyonya tunggu
  • Daniar panik saat Dinda berlari ke arah pohon rambutan itu.
  • Daniar
    Daniar
    Nyonya tunggu
  • nafas Daniar terengah-engah mengejar Dinda.
  • Daniar
    Daniar
    Nyonya mau rambutan itu?
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Boleh?
  • Daniar
    Daniar
    Tentu saja, saya akan carikan orang untuk memetik buah rambutan itu untuk nyonya. Nyonya tunggu sebentar
  • Daniar bergegas berlari untuk meminta bantuan.
  • Dinda melihat buah rambutan itu dengan gembira, mungkin air liurnya sudah menetes deras kali ini dia sudah tidak sabar lagi ingin mencicipi rambutan yang rasanya manis itu.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Ah kelamaan
  • Dinda tidak mendengarkan Daniar, Dinda kemudian memanjat pohon rambutan itu. Dalam sekejap Dinda sudah berada di atas. Memetik beberapa buah rambutan dan perlahan menjatuhkannya ke tanah.
  • Tuan Arjun Saputra
    Tuan Arjun Saputra
    Sedang apa kamu?
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Tentu saja memetik rambutan, kamu kira aku sedang membaca buku di atas pohon ini apa?
  • Dinda menjawab tanpa melihat siapa yang bertanya padanya.
  • Tuan Arjun Saputra
    Tuan Arjun Saputra
    Apa perlu aku carikan tangga?
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Boleh juga idemu. Nanti aku akan beri beberapa rambutan untuk mu
  • Tuan Arjun Saputra
    Tuan Arjun Saputra
    Hemm aku tidak butuh rambutan mu itu
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Benarkah..
  • Dinda terkejut saat melihat tuan Arjun yang berada di bawah sana.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Tuan..
  • kata Dinda lirih.
  • Tuan Arjun Saputra
    Tuan Arjun Saputra
    Turunlah kamu tidak pantas melakukan ini
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Baik tuan
  • Dengan gemetar Dinda menuruni pohon itu, dia tidak berani melihat ke bawah. Nyalinya hilang untuk menghadapi pria itu.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Argh.. Aaaa..
  • Dinda terjun dari ketinggian, menimpa tubuh tuan Arjun yang dari tadi sudah berdiri di bawahnya.
  • Buuuggghhh.. Dinda mendarat di dada tuan Arjun. Dinda memejamkan kedua matanya karena takut. Tuan Arjun tidak berkomentar apapun dia hanya diam saat Dinda berada di atas tubuhnya.
  • Setelah Dinda bangun tuan Arjun sangat sibuk membersihkan tanah yang menempel di tubuhnya lalu tuan Arjun segera meninggalkan Dinda seorang diri di bawah pohon rambutan itu.
  • Dinda sendiri kemudian kembali ke paviliun nya, ternyata sudah ada Daniar di sana Daniar sudah mencarinya tapi tidak menemukannya dan akhirnya Daniar memilih untuk ke paviliun milik Dinda juga menunggunya di sana.
  • Daniar
    Daniar
    Syukur lah nyonya sudah kembali. Aku sangat khawatir kalau terjadi sesuatu dengan nyonya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Jadi kamu menunggu saya di sini?
  • Daniar
    Daniar
    Iya nyonya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kemarilah?
  • Daniar patuh dan mendekat ke arah Dinda.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Gadis pintar, gadis baik stop panggil saya nyonya cukup kamu memanggil aku D I N D dan A mengerti?
  • Daniar
    Daniar
    Tapi nyonya saya tidak bisa memanggil anda seperti yang anda inginkan nyonya
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Baiklah baiklah sekarang kamu pilih memanggil ku Dinda atau..
  • Daniar
    Daniar
    Atau apa nyonya?
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Aku akan meminta mbak Nike untuk memindahkan mu ke tempatnya bagaimana?
  • Daniar
    Daniar
    Tidak, ku mohon nyonya jangan meminta saya ke tempat nyonya Nike
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kamu takut? Maka turuti lah saja perintahku
  • Daniar
    Daniar
    Baik nyo..
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Apa kamu bilang!!
  • Daniar
    Daniar
    Baiklah Dinda
  • kata Daniar ragu.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Bagus, nah begitu dong kan enak di dengar nya
  • Daniar
    Daniar
    Kamu mau kemana Dinda?
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Aku mau keluar mau jalan-jalan
  • Daniar
    Daniar
    Tunggu biar saya antar
  • Dinda kemudian keluar dari paviliun nya di temani oleh Daniar berkeliling komplek tempat tinggalnya yang lebih tepat dikatakan penjara itu.
  • Sampai Dinda menghentikan langkahnya saat Dinda melihat Nike menangis keluar dari paviliun tuan Arjun.
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kenapa dia? Apa tuan Arjun Saputra menyakitinya?
  • Daniar menarik tangan Dinda untuk bersembunyi.
  • Daniar
    Daniar
    Hust, jangan sampai nyonya Nike melihat kita atau nanti kita bisa di hukum
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Kenapa kita harus di hukum, aku itu hanya penasaran saja kenapa dia menangis seperti itu
  • Daniar
    Daniar
    Mungkin karena penolakan dari tuan Arjun, Dinda
  • Nyonya Dinda
    Nyonya Dinda
    Apakah pria tua itu suka menyakiti hati istrinya?
14
Bab 03